SKENARIO PEMBELAJARAN STRATEGI
KONTEKSTUAL
UNTUK PEMBELAJARAN EKONOMI
A.
Konsep
Dasar, Prinsip-prinsip Pokok dan Karakteristik/ Ciri-ciri Strategi Pembelajaran
Kontekstual
1.
Konsep Dasar CTL
Contextual Teaching and Learning (CTL)
menurut Sanjaya (2006: 255) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
2.
Prinsip-prinsip Pokok CTL
Menurut Johnson dalam Sugiyanto
(2010: 14) terdapat tiga pilar atau prinsip dalam CTL, yaitu:
a)
CTL mencerminkan prinsip
kesaling-bergantungan. Prinsip ini merupakan kesaling tergantungan untuk
mewujudkan diri. Suprijono (2012: 80) juga mengatakan prinsip saling
ketergantungan merumuskan bahwa kehidupan ini merupakan suatu sistem.
Lingkungan belajar merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai komponen
pembelajaran dan komponen tersebut saling memengaruhi secara fungsional.
Berdasarkan prinsip tersebut berarti dalam belajar mmungkinkan siswa membuat
hubungan yang bermakna, sehingga dapat menghasilkan pemahaman-pemahaman
baru.
b)
CTL mencerminkan prinsip diferensiasi.
Prinsip ini dalam CTL menantang siswa untuk saling menghormati dan menghargai
perbedaan-perbedaan serta mengajarkan siswa untuk kreatif, berpikir kritis dan
dapat bekerja sama. Menurut Suprijono (2012: 81) mengatakan bahwa diferensiasi
merujuk pada entitas-entitas yang beraneka ragam dari realitas kehidupan di
sekitar peserta didik.
c)
CTL mencerminkan prinsip
pengorganisasian diri. Sugiyanto (2010: 14) pengorganisasian diri terlihat
ketika siswa mencari dan menemukan kemampuan kemampuan dan minat mereka sendiri
yang berbeda. Suprijono (2012: 81) juga mengatakan bahwa prinsip pengaturan
diri ini mendorong pentingnya peserta didik mengeluarkan seluruh potensi yang
dimilikinya.
3.
Karakteristik/ Ciri-ciri CTL
Menurut
Sanjaya (2006: 256) terdapat lima karakteristik penting dalam proses
pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, yaitu:
a)
Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses
pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activiting
knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari
pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan
diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu
sama lain.
b)
Pembelajaran yang kontekstual adalah
belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru
itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan
mempelajari secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya.
c)
Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya
pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan
diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang
pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru
pengetahuan itu dikembangkan.
d)
Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman
tersebut (applying knowledge),
artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan
dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.
e)
Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan
strategi.
B.
Langkah-langkah
atau Sintaks Strategi Pembelajaran Kontekstual
Menurut Sanjaya (2006: 270)
mengatakan bahwa untuk mencapai kompetensi yang sama dengan menggunakan CTL
guru melakukan langkah-langkah pembelajaran, yaitu:
Tahap-tahap
|
Perilaku
Guru
|
1. Pendahuluan
|
a) Guru
menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses
pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
b) Guru
menjelaskan prosedur pembelajaran CTL, yaitu:
· Siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa.
· Tiap
kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi.
· Melalui
observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang telah ditemukan.
c) Guru
melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa.
|
2. Inti
|
a) Di
lapangan
· Siswa
melakukan observasi ke suatu tempat yang telah ditentukan sesuai dengan
pembagian tugas kelompok.
· Siswa
mencatat hal-hal yang telah ditemukan sesuai dengan alat observasi yang telah
mereka tentukan sebelumnya.
b) Di
dalam kelas
· Siswa
mendiskusikan hasil temuannya sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
· Siswa
melaporkan hasil diskusi.
· Setiap
kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain.
|
3. Penutup
|
a) Guru
menyimpulkan hasil observasi yang telah dilakukan sesuai dengan indikator
hasil belajar yang harus dicapai.
b) Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang telah siapkan guru
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan guru.
c) Setelah
waktu habis, guru menginstruksikan kepada siswa untuk menukarkan jawabannya
kepada siswa lain untuk dikoreksi saat itu juga.
d) Guru
memasukan nilai yang telah diperoleh siswa sebagai nilai tugas.
|
C.
SKENARIO
PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING
Satuan
Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas
/ Semester : XII / Semester 2
Materi : Perkoperasian
Alokasi
Waktu : 3 x 45 menit (1x pertemuan)
A. Standar
Kompetensi
4. Memahami
Pengelolaan koperasi dan kewirausahaan.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan
cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah.
4.2 Menghitung
pembagian sisa hasil usaha.
C. Tujuan
1. Siswa dapat
menjelaskan pengertian koperasi dan koperasi sekolah
2. Siswa dapat
menjelaskan karakteristik koperasi dan koperasi sekolah
3. Siswa dapat
menjelaskan landasan, asas, dan tujuan koperasi dan koperasi sekolah
4. Siswa dapat
menjelaskan fungsi, peran, dan prinsip koperasi dan koperasi sekolah
5. Siswa dapat
menjelaskan tentang modal koperasi dan koperasi sekolah
D. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Kontekstual (CTL)
Metode : Observasi, diskusi kelompok, tanya
jawab, presentasi.
E.
Media, Alat, Sumber Pembelajaran
Media : Audio (wawancara) dan audio
visual (powerpoint)
Alat : Alat perekam suara
(menggunakan handphone)
Sumber : Ismawanto. 2009. Ekonomi jilid 3 untuk SMA dan MA kelas XII.
Jakarta: CV. Gema Ilmu.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Ekonomi kelas 12
Semester 2
Penerapan
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kontekstual
Langkah-Langkah Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
a. Guru mengucapkan salam.
“Selamat pagi anak-anak! Assalamualaikum Wr. Wb.”
Siswa menjawab, “Pagi bu, waalaikumsalam Wr. Wb.”
b. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin
doa.
“Untuk memulai kegiatan pembelajaran hari ini, kita berdoa terlebih
dahulu. Silakan ketua kelas untuk memimpin doa!” instruksi guru.
“Berdoa mulai. Selesai!” Ucap Ketua Kelas.
c. Guru melakukan presensi siswa dan menanyakan
kabar siswa.
“Bagaimana kabar kalian hari ini? Siapa yang tidak masuk hari ini?”
Tanya guru.
“Alhamdulillah luar biasa baik. Nihil bu”. Jawab siswa serempak.
d. Guru mengondisikan kelas ke dalam situasi
belajar.
“Ayo anak anak-anak sebelum di mulai pelajarannya tolong sampah yang
ada di bawah kalian di buang dulu dan kursinya dirapikan!” Instruksi guru.
e. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan
peralatan dan perlengkapan yang diperlukan seperti buku pelajaran dan alat
tulis.
“Silakan buka buku BSE Ekonomi Ismawanto, halaman 143”
f. Guru menjelaskan kompetensi yang harus
dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi
pelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang koperasi dengan menampilkan slide power point. “Hari ini kita
masuk pada materi koperasi. Nah, tujuan dan manfaat dari koperasi, serta
pentingnya kita belajar koperasi dapat kalian lihat dalam slide power point ini yaa..”
g. Guru membuka pembelajaran dengan hal-hal
yang berkaitan dengan materi dan dapat menarik perhatian peserta didik untuk
belajar. Guru berkata, “Pada pertemuan minggu lalu, kita telah mempelajari
materi Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia. Nah, koperasi disini
juga termasuk salah satu badan usaha. Akan tetapi, koperasi bukan
hanya merupakan badan usaha biasa, melainkan juga sebagai gerakan
ekonomi rakyat. Bahkan, koperasi ditumbuhkan dalam lingkungan sekolah.
Di sekolah kita ini pun sudah ada koperasi sekolah. Apakah kalian sudah ada
yang menjadi anggota dari koperasi sekolah kita belum nih?” Kemudian siswa menjawab “Belum buk..” Ada juga siswa
yang menjawab “Dulu saya pernah bu, tapi sekarang sudah tidak lagi..”
h. Guru memotivasi siswa
Guru berkata, “Oke baiklah. Di sini ada yang
pernah ada juga yang belum pernah. Kalian
tahu, bahwa di dalam koperasi itu menerapkan asas apa?.” Salah satu
siswa ada yang menjawab “Asas kekeluargaan bu.” Guru kemudian menanggapi “Iya, benar sekali. Jadi, koperasi
itu menerapkan asas kekeluargaan, dimana dalam berorganisasi kita harus
mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan umum. Sama halnya di
dalam keluarga. Oleh karena itu, koperasi menerapkan asas kekeluargaan ini.”
i. Guru
menjelaskan prosedur pembelajaran CTL. “Anak-anak, hari ini kita akan
mengadakan proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kontekstual.
Nah, jadi nanti kita akan melakukan observasi terlebih dahulu. Sebelumnya
akan ibu bagi menjadi beberapa kelompok ya.. ” Setelah guru membagi menjadi 5
kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 6 anggota, kemudian guru
menjelaskan prosedurnya. “Oke, selanjutnya setelah ibu bentuk kalian menjadi
5 kelompok yang tiap kelompok ada 6 anggota, tugas kalian selanjutnya ialah
melakukan observasi dan wawancara ke koperasi yang ada di sekolah kita.
Kelompok 1 melakukan wawancara dan observasi tentang asas dan fungsi
koperasi. Kelompok 2 tentang karakteristik koperasi, kelompok 3 tentang
prinsip koperasi, kelompok 4 tentang tujuan koperasi, dan kelompok 5 tentang
peran koperasi. Kalian harus mencatat point-point
penting dari informasi yang telah kalian dapatkan.”
j. Guru
melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa.
“Nah, dari tugas yang ibu berikan apakah ada yang belum jelas dan ingin
ditanyakan?” Salah satu siswa ada yang bertanya “Bu, kita melakukan
observasinya berapa lama ya bu?” kemudian guru menjawab, “Oiya, untuk
observasi hanya ibu beri waktu 1 jam pelajaran yaa.. Berarti 45 menit waktu
kalian untuk melakukan observasi. Dan jangan lupa kalian harus mencatat apa saja
yang kalian amati dan lakukan wawancara terkait karakteristik, asas, tujuan, fungsi,
peran, dan prinsip koperasi yaa.. Kemudian hasil yang kalian peroleh akan
kalian diskusikan nanti.!”
|
15
Menit
|
Inti
|
a. Observasi di lapangan
Guru
menginstruksikan siswa untuk langsung mengunjungi koperasi sekolah agar bisa
langsung melakukan observasinya. “Anak-anak, sekarang saatnya kalian
mengunjungi koperasi ya, dan lakukan tugas kalian dengan sebaik-baiknya. Dan
ingat, waktu kalian hanya 40 menit.” Para siswa pun langsung menjawab dengan
bersemangat. “Siap buk..!!” Siswa melakukan observasi bersama dengan
kelompoknya masing-masing. Siswa melakukan observasi dengan mengamati hal-hal
apa saja yang terjadi di koperasi sekolah tersebut dan juga melakukan
wawancara terhadap pengurus koperasi sekolah tersebut. Setelah 40 menit
berlalu guru memanggil siswanya untuk kembali ke kelas. “Anak-anak, waktu
observasi kalian sudah habis, sekarang silahkan kembali ke kelas dan
diskusikan hasil observasi kalian.”
b. Diskusi di dalam kelas
Setelah siswa
melakukan observasi selama 40 menit, siswa kembali masuk ke kelas untuk melakukan
diskusi. Siswa mendiskusikan informasi apa saja yang telah diperoleh dari
hasil pengamatan dan hasil wawancara mereka kemudian menuliskan hasil diskusi
mereka dalam lembar kerja yang telah disiapkan guru. Waktu diskusi yaitu 20
menit.
c. Presentasi di depan kelas
Setelah melakukan
diskusi kemudian hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas. Kelompok
1 maju ke depan untuk membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi kelompok 1
misalnya yaitu misalnya:
Begitu juga selanjutnya dengan kelompok 2
dan seterusnya. Kemudian ada siswa yang menanggapi tentang pemaparan hasil
diskusi dari kelompok 1. “Menurut kalian, apakah koperasi di Indonesia sudah
menjalankan fungsinya dengan baik?” Salah satu perwakilan kelompok 1 pun
menjawab pertanyaan dari salah satu siswa dengan jawaban yaitu “Menurut kami,
koperasi di Indonesia sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Terlihat
banyak koperasi yang sudah membantu masyarakat. Contohnya koperasi unit desa,
selain juga koperasi simpan pinjam, dan sebagainya. Koperasi sekolah pun juga
menjalankan fungsinya dengan baik, karena dengan adanya koperasi di sekolah,
hal ini membuat kita mudah memenuhi kebutuhan sekolah kita, sehingga ini
berarti koperasi sekolah sudah berusaha untuk menyejahterakan masyarakat
sekolah.” Setelah diskusi dan tanya jawab selesai, kemudiann dilanjutkan
kelompok 2 dan seterusnya.
|
40
Menit
20
Menit
30
Menit
|
Penutup
|
a. Guru
menyimpulkan hasil observasi yang telah dilakukan sesuai dengan indikator
hasil belajar yang harus dicapai. “Baiklah anak-anak, presentasi kalian tadi
sudah sangat baik, kalian juga sudah berhasil melakukan observasi di koperasi
sekolah. Sekarang Ibu akan memberikan kesimpulkan tentang materi kita hari
ini. Kesimpulan ini bisa kalian lihat dalam slide power point yang telah ibu buat.”
Guru
menjelaskan kesimpulan tentang materi koperasi tersebut secara singkat.
b. Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang telah siapkan guru
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan guru. “Nah, itu tadi kesimpulan
dari materi tentang koperasi. Apakah dari kalian ada yang belum jelas dan ada
yang ingin ditanyakan?” Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya, tapi
apabila tidak ada yang ditanyakan maka guru langsung memberikan soal untuk dikerjakan
siswa. “Baiklah, kalau tidak ada yang bertanya, sekarang Ibu yang akan
bertanya kepada kalian melalui beberapa soal yang telah Ibu buat. Jadi,
kalian harus mengerjakan soal ini dan waktu kalian hanya 10 menit. Soal ini
pilihan ganda, sehingga kalian hanya perlu memilih jawaban yang tepat.” Guru
pun membagikan soal kepada siswa dan langsung dikerjakan oleh siswa.
c. Setelah
waktu habis, guru menginstruksikan kepada siswa untuk menukarkan jawabannya
kepada siswa lain untuk dikoreksi saat itu juga. “Sekarang waktu sudah habis
anak-anak, silahkan jawaban kalian ditukarkan dengan teman disebelah kalian
untuk kita koreksi bersama.”
d. Setelah
selesai mengoreksi jawaban secara bersama-sama, selanjutnya guru memasukan
nilai yang telah diperoleh siswa sebagai nilai tugas. “Ibu rasa sudah semua
selesai mengoreksinya, sekarang dapat dikembalikan ke pemiliknya ya, dan bagi
nama yang Ibu panggil harap menyebutkan hasil nilai yang diperoleh untuk Ibu
masukan sebagai nilai tugas.”
e. Guru
mengakhiri pembelajaran. “Ibu rasa pembelajaran hari ini cukup, silahkan
kalian dapat berkemas-kemas untuk pulang. Semoga apa yang telah kita pelajari
hari ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Sekian, selamat siang. Wassalamu
’alaikum Wr. Wb.” Salam dari guru dijawab oleh siswa “Wa’alaikum salam Wr.
Wb. Terimakasih buk..” Kemudian guru meninggalkan kelas.
|
10
Menit
10
Menit
7
Menit
3
Menit
|
D.
Kelebihan
dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Kontekstual
Kelebihan strategi pembelajaran
kontekstual menurut Sanjaya (2006: 272), yaitu:
1.
Pembelajaran kontekstual dapat
menekankan aktivitas berpikir siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
2.
Pembelajaran kontekstual dapat menjadikan
siswa belajar yang bukan hanya menghafal, tetapi proses berpengalaman dalam
kehidupan nyata.
3.
Kelas dalam pembelajaran kontekstual
bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat
untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan.
4.
Materi pelajaran ditentukan oleh siswa
sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain.
Kelemahan
startegi pembelajaran kontekstual menurut Sanjaya (2006: 272), yaitu:
1.
Penerapan pembelajaran kontekstual
merupakan pembelajaran yang kompleks dan sulit dilaksanakan dalam konteks
pembelajaran.
2.
Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan kontekstual membutuhkan waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,
W. 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyanto.
2010. Model-model Pembelajaran Inovatif.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Suprijono,
A. 2012. Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan. Masih harus belajar, hehe :)
semoga bermanfaat