Minggu, 18 Maret 2018

SKENARIO PEMBELAJARAN STRATEGI KONTEKSTUAL UNTUK PEMBELAJARAN EKONOMI


SKENARIO PEMBELAJARAN STRATEGI KONTEKSTUAL
UNTUK PEMBELAJARAN EKONOMI

A.    Konsep Dasar, Prinsip-prinsip Pokok dan Karakteristik/ Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Kontekstual
1.      Konsep Dasar CTL
             Contextual Teaching and Learning (CTL) menurut Sanjaya (2006: 255) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
2.      Prinsip-prinsip Pokok CTL
             Menurut Johnson dalam Sugiyanto (2010: 14) terdapat tiga pilar atau prinsip dalam CTL, yaitu:
a)      CTL mencerminkan prinsip kesaling-bergantungan. Prinsip ini merupakan kesaling tergantungan untuk mewujudkan diri. Suprijono (2012: 80) juga mengatakan prinsip saling ketergantungan merumuskan bahwa kehidupan ini merupakan suatu sistem. Lingkungan belajar merupakan sistem yang mengintegrasikan berbagai komponen pembelajaran dan komponen tersebut saling memengaruhi secara fungsional. Berdasarkan prinsip tersebut berarti dalam belajar mmungkinkan siswa membuat hubungan yang bermakna, sehingga dapat menghasilkan pemahaman-pemahaman baru. 
b)      CTL mencerminkan prinsip diferensiasi. Prinsip ini dalam CTL menantang siswa untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan serta mengajarkan siswa untuk kreatif, berpikir kritis dan dapat bekerja sama. Menurut Suprijono (2012: 81) mengatakan bahwa diferensiasi merujuk pada entitas-entitas yang beraneka ragam dari realitas kehidupan di sekitar peserta didik.
c)      CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri. Sugiyanto (2010: 14) pengorganisasian diri terlihat ketika siswa mencari dan menemukan kemampuan kemampuan dan minat mereka sendiri yang berbeda. Suprijono (2012: 81) juga mengatakan bahwa prinsip pengaturan diri ini mendorong pentingnya peserta didik mengeluarkan seluruh potensi yang dimilikinya.
3.      Karakteristik/ Ciri-ciri CTL
Menurut Sanjaya (2006: 256) terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL, yaitu:
a)      Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
b)      Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memerhatikan detailnya.
c)      Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.
d)     Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.
e)      Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

B.     Langkah-langkah atau Sintaks Strategi Pembelajaran Kontekstual
            Menurut Sanjaya (2006: 270) mengatakan bahwa untuk mencapai kompetensi yang sama dengan menggunakan CTL guru melakukan langkah-langkah pembelajaran, yaitu:

Tahap-tahap
Perilaku Guru
1.     Pendahuluan
a)     Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.
b)    Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL, yaitu:
·      Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa.
·      Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi.
·      Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang telah ditemukan.
c)     Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa.
2.     Inti
a)     Di lapangan
·      Siswa melakukan observasi ke suatu tempat yang telah ditentukan sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
·      Siswa mencatat hal-hal yang telah ditemukan sesuai dengan alat observasi yang telah mereka tentukan sebelumnya.
b)    Di dalam kelas
·      Siswa mendiskusikan hasil temuannya sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
·      Siswa melaporkan hasil diskusi.
·      Setiap kelompok menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain.
3.     Penutup
a)     Guru menyimpulkan hasil observasi yang telah dilakukan sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.
b)    Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang telah siapkan guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan guru.
c)     Setelah waktu habis, guru menginstruksikan kepada siswa untuk menukarkan jawabannya kepada siswa lain untuk dikoreksi saat itu juga.
d)    Guru memasukan nilai yang telah diperoleh siswa sebagai nilai tugas.


C.      SKENARIO PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

Satuan Pendidikan      : Sekolah Menengah Atas (SMA)
                        Mata Pelajaran            : Ekonomi
Kelas / Semester          : XII / Semester 2
Materi                          : Perkoperasian
Alokasi Waktu            :  3 x 45 menit (1x pertemuan)

A.    Standar Kompetensi
4.    Memahami Pengelolaan koperasi dan kewirausahaan.
B.     Kompetensi Dasar
4.1  Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah.
4.2  Menghitung pembagian sisa hasil usaha.
C.     Tujuan
1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi dan koperasi sekolah
2.      Siswa dapat menjelaskan karakteristik koperasi dan koperasi sekolah
3.      Siswa dapat menjelaskan landasan, asas, dan tujuan koperasi dan koperasi sekolah
4.      Siswa dapat menjelaskan fungsi, peran, dan prinsip koperasi dan koperasi sekolah
5.      Siswa dapat menjelaskan tentang modal koperasi dan koperasi sekolah
D.    Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi            : Kontekstual (CTL)
Metode            : Observasi, diskusi kelompok, tanya jawab, presentasi.
E.     Media, Alat, Sumber Pembelajaran
Media              : Audio (wawancara) dan audio visual (powerpoint)
Alat                 : Alat perekam suara (menggunakan handphone)
Sumber            : Ismawanto. 2009. Ekonomi jilid 3 untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: CV. Gema Ilmu.
                            Lembar Kerja Siswa (LKS) Ekonomi kelas 12 Semester 2

Penerapan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kontekstual

Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan
a.       Guru mengucapkan salam.
“Selamat pagi anak-anak! Assalamualaikum Wr. Wb.”
Siswa menjawab, “Pagi bu, waalaikumsalam Wr. Wb.”
b.      Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
“Untuk memulai kegiatan pembelajaran hari ini, kita berdoa terlebih dahulu. Silakan ketua kelas untuk memimpin doa!” instruksi guru.
“Berdoa mulai. Selesai!” Ucap Ketua Kelas.
c.       Guru melakukan presensi siswa dan menanyakan kabar siswa.
“Bagaimana kabar kalian hari ini? Siapa yang tidak masuk hari ini?” Tanya guru.
“Alhamdulillah luar biasa baik. Nihil bu”. Jawab siswa serempak.
d.      Guru mengondisikan kelas ke dalam situasi belajar.
“Ayo anak anak-anak sebelum di mulai pelajarannya tolong sampah yang ada di bawah kalian di buang dulu dan kursinya dirapikan!” Instruksi guru.
e.       Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan seperti buku pelajaran dan alat tulis.
“Silakan buka buku BSE Ekonomi Ismawanto, halaman 143”
f.       Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang koperasi dengan menampilkan slide power point. “Hari ini kita masuk pada materi koperasi. Nah, tujuan dan manfaat dari koperasi, serta pentingnya kita belajar koperasi dapat kalian lihat dalam slide power point ini yaa..”
g.      Guru membuka pembelajaran dengan hal-hal yang berkaitan dengan materi dan dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar. Guru berkata, “Pada pertemuan minggu lalu, kita telah mempelajari materi Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia. Nah, koperasi disini juga termasuk salah satu badan usaha. Akan tetapi, koperasi bukan hanya merupakan badan usaha biasa, melainkan juga sebagai gerakan ekonomi rakyat. Bahkan, koperasi ditumbuhkan dalam lingkungan sekolah. Di sekolah kita ini pun sudah ada koperasi sekolah. Apakah kalian sudah ada yang menjadi anggota dari koperasi sekolah kita belum nih?” Kemudian  siswa menjawab “Belum buk..” Ada juga siswa yang menjawab “Dulu saya pernah bu, tapi sekarang sudah tidak lagi..”
h.      Guru memotivasi siswa
Guru berkata, “Oke baiklah. Di sini ada yang pernah ada juga yang belum pernah. Kalian  tahu, bahwa di dalam koperasi itu menerapkan asas apa?.” Salah satu siswa ada yang menjawab “Asas kekeluargaan bu.” Guru kemudian menanggapi “Iya, benar sekali. Jadi, koperasi itu menerapkan asas kekeluargaan, dimana dalam berorganisasi kita harus mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan umum. Sama halnya di dalam keluarga. Oleh karena itu, koperasi menerapkan asas kekeluargaan ini.”
i.       Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL. “Anak-anak, hari ini kita akan mengadakan proses belajar mengajar dengan model pembelajaran kontekstual. Nah, jadi nanti kita akan melakukan observasi terlebih dahulu. Sebelumnya akan ibu bagi menjadi beberapa kelompok ya.. ” Setelah guru membagi menjadi 5 kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 6 anggota, kemudian guru menjelaskan prosedurnya. “Oke, selanjutnya setelah ibu bentuk kalian menjadi 5 kelompok yang tiap kelompok ada 6 anggota, tugas kalian selanjutnya ialah melakukan observasi dan wawancara ke koperasi yang ada di sekolah kita. Kelompok 1 melakukan wawancara dan observasi tentang asas dan fungsi koperasi. Kelompok 2 tentang karakteristik koperasi, kelompok 3 tentang prinsip koperasi, kelompok 4 tentang tujuan koperasi, dan kelompok 5 tentang peran koperasi. Kalian harus mencatat point-point penting dari informasi yang telah kalian dapatkan.”
j.       Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh setiap siswa. “Nah, dari tugas yang ibu berikan apakah ada yang belum jelas dan ingin ditanyakan?” Salah satu siswa ada yang bertanya “Bu, kita melakukan observasinya berapa lama ya bu?” kemudian guru menjawab, “Oiya, untuk observasi hanya ibu beri waktu 1 jam pelajaran yaa.. Berarti 45 menit waktu kalian untuk melakukan observasi. Dan jangan lupa kalian harus mencatat apa saja yang kalian amati dan lakukan wawancara terkait   karakteristik, asas, tujuan, fungsi, peran, dan prinsip koperasi yaa.. Kemudian hasil yang kalian peroleh akan kalian diskusikan nanti.!”
15 Menit
Inti
a.       Observasi di lapangan
Guru menginstruksikan siswa untuk langsung mengunjungi koperasi sekolah agar bisa langsung melakukan observasinya. “Anak-anak, sekarang saatnya kalian mengunjungi koperasi ya, dan lakukan tugas kalian dengan sebaik-baiknya. Dan ingat, waktu kalian hanya 40 menit.” Para siswa pun langsung menjawab dengan bersemangat. “Siap buk..!!” Siswa melakukan observasi bersama dengan kelompoknya masing-masing. Siswa melakukan observasi dengan mengamati hal-hal apa saja yang terjadi di koperasi sekolah tersebut dan juga melakukan wawancara terhadap pengurus koperasi sekolah tersebut. Setelah 40 menit berlalu guru memanggil siswanya untuk kembali ke kelas. “Anak-anak, waktu observasi kalian sudah habis, sekarang silahkan kembali ke kelas dan diskusikan hasil observasi kalian.”
b.    Diskusi di dalam kelas
Setelah siswa melakukan observasi selama 40 menit, siswa kembali masuk ke kelas untuk melakukan diskusi. Siswa mendiskusikan informasi apa saja yang telah diperoleh dari hasil pengamatan dan hasil wawancara mereka kemudian menuliskan hasil diskusi mereka dalam lembar kerja yang telah disiapkan guru. Waktu diskusi yaitu 20 menit.
c.    Presentasi di depan kelas
Setelah melakukan diskusi kemudian hasil diskusi tersebut dipresentasikan di depan kelas. Kelompok 1 maju ke depan untuk membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi kelompok 1 misalnya yaitu misalnya:
Begitu juga selanjutnya dengan kelompok 2 dan seterusnya. Kemudian ada siswa yang menanggapi tentang pemaparan hasil diskusi dari kelompok 1. “Menurut kalian, apakah koperasi di Indonesia sudah menjalankan fungsinya dengan baik?” Salah satu perwakilan kelompok 1 pun menjawab pertanyaan dari salah satu siswa dengan jawaban yaitu “Menurut kami, koperasi di Indonesia sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Terlihat banyak koperasi yang sudah membantu masyarakat. Contohnya koperasi unit desa, selain juga koperasi simpan pinjam, dan sebagainya. Koperasi sekolah pun juga menjalankan fungsinya dengan baik, karena dengan adanya koperasi di sekolah, hal ini membuat kita mudah memenuhi kebutuhan sekolah kita, sehingga ini berarti koperasi sekolah sudah berusaha untuk menyejahterakan masyarakat sekolah.” Setelah diskusi dan tanya jawab selesai, kemudiann dilanjutkan kelompok 2 dan seterusnya.
40 Menit



















20 Menit








30 Menit









Penutup
a.       Guru menyimpulkan hasil observasi yang telah dilakukan sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai. “Baiklah anak-anak, presentasi kalian tadi sudah sangat baik, kalian juga sudah berhasil melakukan observasi di koperasi sekolah. Sekarang Ibu akan memberikan kesimpulkan tentang materi kita hari ini. Kesimpulan ini bisa kalian lihat dalam slide power point yang telah ibu buat.”
Guru menjelaskan kesimpulan tentang materi koperasi tersebut secara singkat.
b.      Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal yang telah siapkan guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan guru. “Nah, itu tadi kesimpulan dari materi tentang koperasi. Apakah dari kalian ada yang belum jelas dan ada yang ingin ditanyakan?” Guru memberikan kesempatan untuk siswa bertanya, tapi apabila tidak ada yang ditanyakan maka guru langsung memberikan soal untuk dikerjakan siswa. “Baiklah, kalau tidak ada yang bertanya, sekarang Ibu yang akan bertanya kepada kalian melalui beberapa soal yang telah Ibu buat. Jadi, kalian harus mengerjakan soal ini dan waktu kalian hanya 10 menit. Soal ini pilihan ganda, sehingga kalian hanya perlu memilih jawaban yang tepat.” Guru pun membagikan soal kepada siswa dan langsung dikerjakan oleh siswa.  
c.       Setelah waktu habis, guru menginstruksikan kepada siswa untuk menukarkan jawabannya kepada siswa lain untuk dikoreksi saat itu juga. “Sekarang waktu sudah habis anak-anak, silahkan jawaban kalian ditukarkan dengan teman disebelah kalian untuk kita koreksi bersama.”
d.      Setelah selesai mengoreksi jawaban secara bersama-sama, selanjutnya guru memasukan nilai yang telah diperoleh siswa sebagai nilai tugas. “Ibu rasa sudah semua selesai mengoreksinya, sekarang dapat dikembalikan ke pemiliknya ya, dan bagi nama yang Ibu panggil harap menyebutkan hasil nilai yang diperoleh untuk Ibu masukan sebagai nilai tugas.”
e.       Guru mengakhiri pembelajaran. “Ibu rasa pembelajaran hari ini cukup, silahkan kalian dapat berkemas-kemas untuk pulang. Semoga apa yang telah kita pelajari hari ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Sekian, selamat siang. Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.” Salam dari guru dijawab oleh siswa “Wa’alaikum salam Wr. Wb. Terimakasih buk..” Kemudian guru meninggalkan kelas.
10 Menit





























































10 Menit
















7 Menit













3 Menit








D.    Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Kontekstual
            Kelebihan strategi pembelajaran kontekstual menurut Sanjaya (2006: 272), yaitu:
1.      Pembelajaran kontekstual dapat menekankan aktivitas berpikir siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
2.      Pembelajaran kontekstual dapat menjadikan siswa belajar yang bukan hanya menghafal, tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.
3.      Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan mereka di lapangan.
4.      Materi pelajaran ditentukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain.
            Kelemahan startegi pembelajaran kontekstual menurut Sanjaya (2006: 272), yaitu:
1.      Penerapan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang kompleks dan sulit dilaksanakan dalam konteks pembelajaran.
2.      Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual membutuhkan waktu yang lama.

           
DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan. Masih harus belajar, hehe :)
semoga bermanfaat