- Konsep Dasar
1. Manajemen
Pembelajaran
Lingkungan fisik yang menguntungkan dan
memenuhi syarat akan mendukung tingkat intensitas pembelajaran siswa dan
mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran, sehingga hal
ini dapat mewujudkan manajemen kelas di sekolah. Guru harus memahami beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi belajar anak, supaya tercipta proses belajar
yang baik. Faktor tersebut yaitu: kondisi fisik, sosio emosional dan organisasional.
2. Konsep
Manajemen Kelas
Manajemen merupakan kemampuan dan
keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan
baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam
upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif efektif dan efisien. Manajemen
kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar
mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.
Tujuan manajemen kelas menurut Dirjen
Dikdasmen yaitu:
- Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
- Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
- Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
- Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Konsep dasar yang perlu dicermati dalam
manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan faktor
lingkungan yang mempengaruhinya. Aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj,
mengorganisir dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju
tujuan pembelajaran. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas
adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif
dan kreatif.
3. Kegiatan
Manajemen Kelas
a. Pengaturan
orang (siswa)
Pengaturan orang atau siswa adalah
bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi
intelektual dan perkembangan emosionalnya. Pengaturan orang (kondisi emosional)
antara lain: tingkah laku, kedisiplinan, minat/perhatian, gairah belajar, dan
dinamika kelompok.
b. Pengaturan
fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan
yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam
aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan fasilitas belajar mengajar (kondisi
fisik) antara lain: ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk, dan
penempatan siswa.
Aspek-aspek manajemen kelas yang
tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas yaitu: Mengecek kehadiran siswa; Mengumpulkan
hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut; Pendistribusian
bahan dan alat; Mengumpulkan informasi dari siswa; Mencatat data; Pemeliharaan
arsip; Menyampaikan materi pelajaran; Memberikan tugas/PR.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru,
khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa di kelas menurut
Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996: 13) adalah:
a. Ketika
bertemu dengan siswa, guru harus antara lain: Bersikap tenang dan percaya diri;
Tidak menunjukan rasa cemas, muka masam atau sikap tidak simpatik; Memberikan
salam lalu memperkenalkan diri; Memberikan format isian tentang data pribadi
siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat.
b. Guru
memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan lancar.
c. Mengatur
tempat duduk siswa dengan tertib dan teratur.
d. Menentukan
tata cara berbicara dan tanya jawab.
e. Bertindak
disiplin baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri.
4. Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen kelas pada umumnya bertujuan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional
merupakan bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa. Selan
itu indikator keberhasilan dal pengelolaan kelas yaitu:
a. Terciptanya
suasana/kondisi belajar mengajar yang kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan
bergairah).
b. Terjadinya
hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa
dengan siswa (Alam S : 2003).
Menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen
(1996) tujuan manajemen kelas adalah:
a. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
c. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa
dalam kelas.
d. Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya serta
sifat-sifat individualnya.
5. Faktor
yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
Faktor yang mempengaruhinya adalah:
a. Kondisi
fisik
Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:
Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar; Pengaturan tempat duduk;
Ventilasi dan pengaturan cahaya; Pengaturan penyimpanan barang-barang
b. Kondisi
Sosio-Emosional
Kondisi sosio-emosional tersebut
meliputi:
1) Tipe
kepemimpinan, 2) Sikap guru, 3) Suara guru, 4) Pembinaan hubungan baik (raport)
c. Kondisi
Organisasional
Kegiatan rutin yang secara
organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat
mencegah masalah pengelolaan kelas. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain: Pergantian
pelajaran, Guru berhalangan hadir, Masalah antar siswa, Upacara bendera, Kegiatan
lain.
- Aspek, Fungsi dan Masalah dalam Manajemen Kelas
1. Aspek
dalam Manajemen Kelas
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan
kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif (Maman Rachman: 1999).
2. Fungsi
Manajemen Kelas
Fungsi-fungsi manajerial yang harus
dilakukan oleh guru meliputi:
- Merencanakan
Merencanakan ialah membuat suatu
target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan.
- Mengorganisasikan
Mengorganisasikan ialah suatu proses
yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi.
- Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan
amanatnya harus memiliki sifat kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi
pengarah yang didengar ide dan pemikirannya oleh para anggota organisasi.
- Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk
memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan.
3. Masalah
dalam Manajemen Kelas
Masalah dapat dilihat dari sisi sifat
masalah, jenis masalah, dan sumber masalah.
a. Sifat
Masalah
Berdasarkan sifatnya, masalah memiliki
ciri-ciri yaitu:
1) Parenial
Parenial artinya bahwa masalah melekat,
masalah akan selalu ada ketika terjadi proses interaksi.
2) Nurturant
Effect
Nurturant Effect atau dampak pengiring
artinya bahwa ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak
dicarikan solusinya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut
dari permasalahn tersebut.
3) Substanstif
Permasalahan dapat dipilah dan dilihat
dari pokok/isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu memiliki kekhasan
sesuai dengan substansi dari problematika dalam interaksi yang terjadi.
4) Kontekstual
Proses interaksi orang terjadi dalam
suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam.
b. Jenis
Masalah yang Muncul di Kelas
Jenis masalah yang muncul ada dua,
yaitu: Masalah Individu dan Masalah kelompok.
c. Sumber
Masalah
Ada tiga, yaitu: dari Lingkungan Rumah,
dari Lingkungan Masyarakat, dari Lingkungan Sekolah.
d. Pendekatan
dalam Melihat Permasalahan di Kelas
·
Culture
Culture/budaya, guru harus memahami
budaya bawaan oleh masing-masing siswanya.
·
Commitment
Komitmen adalah sebuah bentuk integrasi
secara total dari seseorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu dengan
melibatkan keseluruhan aspek diri.
·
Communication
Komunikasi memungkinkan guru dapat
mengetahui dan memahami masalah yang sebenarnya dihadapi oleh siswa.
e. Usaha
Pencegahan Masalah dalam Pengelolaan Kelas
Tindakan atau usaha dapat berupa
tindakan yang bersifat pencegahan dan tindakan yang bersifat kuratif.
1) Usaha
yang Bersifat Pencegahan
Tindakan pencegahan adalah tindakan yang
dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang mengganggu
kondisi pembelajaran. Langkah-langkah pencegahannya (Maman Rahman: 1998) yaitu:
Peningkatan Kesadaran Diri sebagai Guru; Peningkatan Kesadaran Peserta Didik; Sikap
Polos dan Tulus dari Guru; Mengenal dan Menemukan Alternatif Pengelolaan; Menciptakan
Kontrak Sosial
2) Usaha
yang Bersifat Penyembuhan (Kuratif)
Kegiatan yang bersifat penyembuhan
langkah-langkahnya yaitu:
·
Mengidentifikasi
masalah
Langkah pertama guru mengenal atau
mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam kelas.
·
Menganalisis masalah
Guru menganalisis penyimpangan peserta
didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan itu.
·
Menilai
alternatif-alternatif pemecahan
Guru menilai dan memilih alternatif
pemecahan masalah yang dianggap tepat dalam menanggulangi masalah.
·
Mendapat balikan
Guru melaksanakan monitoring, dengan
maksud menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih
untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Dosen Universitas Pendidikan Indonesia. 2014. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfa Beta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan. Masih harus belajar, hehe :)
semoga bermanfaat