Rabu, 21 Maret 2018

Manajemen Kelas



  1. Konsep Dasar
1.      Manajemen Pembelajaran
Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung tingkat intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran, sehingga hal ini dapat mewujudkan manajemen kelas di sekolah. Guru harus memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar anak, supaya tercipta proses belajar yang baik. Faktor tersebut yaitu: kondisi fisik, sosio emosional dan organisasional.
2.      Konsep Manajemen Kelas
Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif efektif dan efisien. Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.
Tujuan manajemen kelas menurut Dirjen Dikdasmen yaitu:
    1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
    2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
    3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
    4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Konsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Aktivitas guru yang terpenting adalah memanaj, mengorganisir dan mengkoordinasikan segala aktivitas peserta didik menuju tujuan pembelajaran. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif.
3.      Kegiatan Manajemen Kelas
a.       Pengaturan orang (siswa)
Pengaturan orang atau siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Pengaturan orang (kondisi emosional) antara lain: tingkah laku, kedisiplinan, minat/perhatian, gairah belajar, dan dinamika kelompok.
b.      Pengaturan fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan fasilitas belajar mengajar (kondisi fisik) antara lain: ventilasi, pencahayaan, kenyamanan, letak duduk, dan penempatan siswa.
Aspek-aspek manajemen kelas yang tertuang dalam petunjuk pengelolaan kelas yaitu: Mengecek kehadiran siswa; Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menilai hasil pekerjaan tersebut; Pendistribusian bahan dan alat; Mengumpulkan informasi dari siswa; Mencatat data; Pemeliharaan arsip; Menyampaikan materi pelajaran; Memberikan tugas/PR.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa di kelas menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996: 13) adalah:
a.       Ketika bertemu dengan siswa, guru harus antara lain: Bersikap tenang dan percaya diri; Tidak menunjukan rasa cemas, muka masam atau sikap tidak simpatik; Memberikan salam lalu memperkenalkan diri; Memberikan format isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat.
b.      Guru memberikan tugas kepada siswa dengan tertib dan lancar.
c.       Mengatur tempat duduk siswa dengan tertib dan teratur.
d.      Menentukan tata cara berbicara dan tanya jawab.
e.       Bertindak disiplin baik terhadap siswa maupun terhadap diri sendiri.
4.       Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun kegiatan pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional merupakan bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar siswa. Selan itu indikator keberhasilan dal pengelolaan kelas yaitu:
a.       Terciptanya suasana/kondisi belajar mengajar yang kondusif (tertib, lancar, berdisiplin dan bergairah).
b.      Terjadinya hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa (Alam S : 2003).
Menurut Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996) tujuan manajemen kelas adalah:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
d.      Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individualnya.
5.      Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
Faktor yang mempengaruhinya adalah:
a.       Kondisi fisik
Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi: Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar; Pengaturan tempat duduk; Ventilasi dan pengaturan cahaya; Pengaturan penyimpanan barang-barang
b.      Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi:
1)      Tipe kepemimpinan, 2) Sikap guru, 3) Suara guru, 4) Pembinaan hubungan baik (raport)
c.       Kondisi Organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain: Pergantian pelajaran, Guru berhalangan hadir, Masalah antar siswa, Upacara bendera, Kegiatan lain.
  1. Aspek, Fungsi dan Masalah dalam Manajemen Kelas
1.      Aspek dalam Manajemen Kelas
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yang baik adalah meliputi sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan efektif dan kreatif (Maman Rachman: 1999).
2.      Fungsi Manajemen Kelas
Fungsi-fungsi manajerial yang harus dilakukan oleh guru meliputi:
    1. Merencanakan
Merencanakan ialah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan.
    1. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan ialah suatu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi.
    1. Memimpin
Seorang pemimpin dalam melaksanakan amanatnya harus memiliki sifat kepemimpinan yang senantiasa dapat menjadi pengarah yang didengar ide dan pemikirannya oleh para anggota organisasi.
    1. Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.
3.      Masalah dalam Manajemen Kelas
Masalah dapat dilihat dari sisi sifat masalah, jenis masalah, dan sumber masalah.
a.       Sifat Masalah
Berdasarkan sifatnya, masalah memiliki ciri-ciri yaitu:
1)      Parenial
Parenial artinya bahwa masalah melekat, masalah akan selalu ada ketika terjadi proses interaksi.
2)      Nurturant Effect
Nurturant Effect atau dampak pengiring artinya bahwa ketika dalam sebuah kegiatan muncul masalah dan masalah itu tidak dicarikan solusinya, maka hal tersebut akan memicu dampak lain sebagai pengikut dari permasalahn tersebut.
3)      Substanstif
Permasalahan dapat dipilah dan dilihat dari pokok/isu yang muncul, artinya bahwa permasalahan itu memiliki kekhasan sesuai dengan substansi dari problematika dalam interaksi yang terjadi.
4)      Kontekstual
Proses interaksi orang terjadi dalam suatu setting situasi tertentu dengan corak yang beragam.
b.      Jenis Masalah yang Muncul di Kelas
Jenis masalah yang muncul ada dua, yaitu: Masalah Individu dan Masalah kelompok.
c.       Sumber Masalah
Ada tiga, yaitu: dari Lingkungan Rumah, dari Lingkungan Masyarakat, dari Lingkungan Sekolah.
d.      Pendekatan dalam Melihat Permasalahan di Kelas
·         Culture
Culture/budaya, guru harus memahami budaya bawaan oleh masing-masing siswanya.
·         Commitment
Komitmen adalah sebuah bentuk integrasi secara total dari seseorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu dengan melibatkan keseluruhan aspek diri.
·         Communication
Komunikasi memungkinkan guru dapat mengetahui dan memahami masalah yang sebenarnya dihadapi oleh siswa.
e.       Usaha Pencegahan Masalah dalam Pengelolaan Kelas
Tindakan atau usaha dapat berupa tindakan yang bersifat pencegahan dan tindakan yang bersifat kuratif.
1)      Usaha yang Bersifat Pencegahan
Tindakan pencegahan adalah tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang mengganggu kondisi pembelajaran. Langkah-langkah pencegahannya (Maman Rahman: 1998) yaitu: Peningkatan Kesadaran Diri sebagai Guru; Peningkatan Kesadaran Peserta Didik; Sikap Polos dan Tulus dari Guru; Mengenal dan Menemukan Alternatif Pengelolaan; Menciptakan Kontrak Sosial
2)      Usaha yang Bersifat Penyembuhan (Kuratif)
Kegiatan yang bersifat penyembuhan langkah-langkahnya yaitu:
·         Mengidentifikasi masalah
Langkah pertama guru mengenal atau mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam kelas.
·         Menganalisis masalah
Guru menganalisis penyimpangan peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan itu.
·         Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Guru menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah yang dianggap tepat dalam menanggulangi masalah.
·         Mendapat balikan
Guru melaksanakan monitoring, dengan maksud menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan.


DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Universitas Pendidikan Indonesia. 2014. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfa Beta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan. Masih harus belajar, hehe :)
semoga bermanfaat