Kamis, 07 Maret 2019

Contoh Review Jurnal Ekonomi


REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Inklusi
Dosen Pengampu: Budi Wahyono, S. Pd, M. Pd







Disusun oleh :
Nama        : Noviana Dwi Saputri
Nim           : K7616049


PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
APRIL 2018


REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

 Judul                          : Disability and School Attendance In 15 Low- and  
  Middle- Income Countries
Jurnal                           : The Jurnal  Of  international World Development
Volume & Halaman    : Vol 104, hal 388–403
Tahun                          : 2018
Penulis                         : Suguru Mizunoya, Sophie Mitra dan Izumi Yamasaki
Reviewer                     : Noviana Dwi Saputri
Tanggal                       : 2 January 2018

Tujuan penelitian:
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menemukan konsisten dan signifikan secara statistik kesenjangan kecacatan dalam kehadiran sekolah dasar dan menengah.
Subjek penelitian:
Subjek penelitian tersebut ialah di 15 negara berkembang.
Hasil penelitian:
Hasil penelitian tersebut ialah bahwa masih banyak di jumpai anak-anak yang putus sekolah. Anak-anak yang putus sekolah ini dapat pula dikarenakan mempunyai kecacatan. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menggunakan perwakilan nasional yaitu data dari 15 negara berpenghasilan rendah hingga menengah yang dikumpulkan dalam berbagai sumber informasi tentang status pendidikan dan mengelolanya yang kemudian dikembangkan dan diuji oleh Kelompok Kota Washington tentang Statistik Cacat. Penulis menemukan kesenjangan yang konsisten dan besar berdasarkan kecacatan di negara-negara berkembang yang diteliti. Kesenjangan tersebut bukan hanya hasil dari status sosial ekonomi yang miskin dan karakteristik keluarga anak-anak penyandang cacat saja. Namun, ada kemungkinan juga hasil dari faktor lingkungan rumah tangga. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecacatan tidak bisa lagi diabaikan dalam meningkatkan kehadiran di sekolah. Pendidikan untuk anak-anak penyandang cacat dapat dianggap sebagai sebuah hak asasi manusia. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang sama mungkin tidak dapat dirasakan oleh anak penyandang cacat untuk menghadiri atau belajar di sekolah. Beberapa lingkungan sekolah dapat mengurangi pembelajaran untuk anak-anak penyandang cacat, karena beberapa materi sekolah mungkin tidak dapat diakses untuk anak-anak dengan cacat sensorik. Guru mungkin tidak dilatih untuk mengajar siswa dengan penyandang cacat. Kecacatan juga bisa menyebabkan peningkatan biaya pendidikan di masyarakat, mungkin ada hambatan lingkungan untuk sekolah, dapat berupa fisik atau sikap. Jalan menuju sekolah atau gedung sekolah mungkin tidak dapat diakses untuk anak-anak penyandang cacat fisik. Maka melalui program beasiswa yang menargetkan orang miskin mungkin dapat mengatasi kehadiran di sekolah rendah untuk anak-anak penyandang cacat.
Berdasarkan penelitian tersebut, penulis menghipotesakan bahwa reformasi ini mungkin tidak proporsional menguntungkan anak-anak tanpa cacat dibandingkan dengan anak-anak cacat, sehingga mengarah ke rasio Out Of School Children (OOSC) yang lebih tinggi. Ini bukti deskriptif bahwa reformasi kebijakan menuju pendidikan dasar universal tampaknya gagal menjangkau anak-anak cacat. Berkaitan dengan anak-anak yang putus sekolah dan tidak pernah menghadiri sekolah, faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak putus sekolah mungkin berbeda dari yang menghalangi mereka hadir ke sekolah. Anak-anak penyandang cacat dapat masuk sekolah tetapi putus sekolah karena kendala seperti guru yang kurang pelatihan pedagogis untuk anak-anak penyandang cacat dan juga kurangnya persediaan sekolah yang memadai serta bahan untuk anak-anak cacat. Namun, bukan hanya karakteristik individu dari anak-anak penyandang cacat saja, melainkan juga karakteristik kehidupan sosial-ekonominya yang juga menyebabkan kesenjangan kecacatan di tingkat kehadiran sekolah. Sedangkan pengentasan kemiskinan secara keseluruhan atau program-program sosial untuk mentransfer sumber daya kepada orang miskin dirasa dapat mendorong sekolah secara umum. Hal ini menunjukkan kemungkinan lain faktor-faktor untuk menjelaskan kesenjangan kecacatan yang hadir, khususnya kendala seperti hambatan belajar di sekolah karena bahan belajar yang tidak memadai atau guru yang tidak terlatih serta kurangnya perangkat bantu dan lingkungan belajar.
Anak-anak penyandang cacat muncul sebagai faktor yang mempengaruhi sekolah kehadiran di negara berkembang. Anak-anak dengan kesulitan fungsional beresiko kemiskinan karena kurangnya sekolah. Berdasarkan penelitian oleh penulis, makalah tersebut menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk semua anak penyandang cacat agar dapat menerima pendidikan dalam negara berkembang. Hasil dari penelitian oleh penulis tersebut menunjukkan bahwa sejauh ini pelaksanaan kebijakan yang diformulasikan untuk peningkatan sistem pendidikan di bawah Pendidikan Untuk Semua gagal mempromosikan akses ke sekolah dasar untuk anak-anak penyandang cacat.
Oleh karena itu, hal ini seharusnya menjadi prioritas utama untuk masyarakat internasional. Kebijakan pendidikan nasional perlu direncanakan secara khusus termasuk untuk anak-anak penyandang cacat. Lingkungan sekolah yang mendukung untuk anak-anak penyandang cacat perlu ditingkatkan, sehingga memungkinkan anak-anak penyandang cacat untuk pergi ke sekolah. Sistem pelatihan guru juga perlu mengutamakan keterampilan dan pengetahuan pendidikan inklusif. Selain itu juga berkaitan dengan sikap anak-anak penyandang cacat, orang tua dan masyarakat harus peka untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk akses ke pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat.
Berdasarkan penelitian lebih lanjut oleh penulis, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelidiki penyebab kesenjangan dalam sekolah yaitu dengan cara yang lebih spesifik, misalnya kesenjangan yang didorong oleh sikap keluarga terhadap anak-anak penyandang cacat, hambatan di lingkungan fisik umum atau sekolah, diskriminasi, kurangnya pelatihan guru yang memadai, kurangnya akses perawatan kesehatan, kurangnya alat bantu (misalnya kacamata, alat bantu dengar) dan sebagainya. Menurut penulis sendiri, salah satu keterbatasan utama dari penelitian tersebut yaitu bahwa anak-anak penyandang cacat dianggap sebagai kelompok yang homogen karena keterbatasan ukuran sampel. Menurutnya, memperlakukan anak-anak dengan perbedaan jenis cacat dapat menyederhanakan analisis dan membantu mengidentifikasi kendala umum untuk anak-anak penyandang cacat dalam mengakses pendidikan berkualitas.
Di Indonesia sendiri sistem pendidikannya pun juga masih sama seperti negara berkembang pada umumnya. Tingkat kehadiran anak penyandang cacat juga rendah. Hal ini disebabkan mungkin karena fasilitas sekolah yang kurang cocok untuk anak penyandang cacat dan biaya yang mahal. Selain itu karena keterbatasan guru yang kurang terlatih untuk mengajar anak-anak penyandang cacat. Akan tetapi, anak-anak penyandang cacat biasanya lebih memilih untuk bersekolah di Sekolah Luar Biasa, dimana sekolah tersebut hanya khusus untuk anak-anak dengan penyandang cacat pula. Walaupun sudah ada sekolah umum yang menerima anak-anak penyandang cacat, namun hal ini belum merata di Indonesia. Anak-anak dengan penyandang cacat mungkin merasa takut didiskriminasikan apabila anak tersebut bersekolah di sekolah umum. Akan tetapi hal ini memliki dampak negatif, karena apabila anak dengan penyandang cacat bersekolah di Sekolah Luar Biasa maka anak tersebut hanya akan bergaul dengan sesamanya saja. Padahal di dalam bermasyarakat anak tersebut pasti akan bertemu dengan anak-anak normal pada umumnya. Ketika anak tersebut sudah dewasa pun nantinya juga akan bertemu dengan orang-orang normal lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Mizunoya, S., Sophie M, & Izumi Y. 2018. Disability and School Attendance In 15 Low- and Middle- Income Countries. Jurnal  Of  international World Development, Vol 104, page 388–403.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan dan kekurangan. Masih harus belajar, hehe :)
semoga bermanfaat